Pernahkah kamu mendengar lagu yang bisa membuat seseorang yang mendengarnya jadi ingin bunuh diri? Yah, mungkin kurang lebih mirip seperti lagu Tinggal Kenangan-nya Gabby. Tapi yang ini jauh lebih terkenal dan sudah banyak memakan korban, lagu itu adalah Gloomy Sunday, karangan Lazlo Javor, seorang penyair Hungaria.
Gloomy Sunday
Sunday is gloomy
the hours are slumberless
dearest the shadows
I live with are numberless
Little white flowers
will never awaken you,
not where the dark coach
of sorrow has taken you
Angels have no thought
of ever returning you
would they be angry
if I thought of joining you?
Gloomy Sunday
Gloomy Sunday
with shadows I spend it all
my heart and I
have decided to end it all
Soon there'll be prayers
and candles are lit, I know
let them not weep
let them know, that I'm glad to go
Death is a dream
for in death I'm caressing you
with the last breath of my soul
I'll be blessing you
Gloomy Sunday
Dreaming, I was only dreaming
I wake and I find you asleep
on deep in my heart, dear
Darling, I hope
that my dream hasn't haunted you
my heart is telling you
how much I wanted you
Gloomy Sunday
It's absolutely gloomy sunday
Behind The Lyric
Begini ceritanya, di tahun 1935, Lazzlo Javor menulis sebuah lagu yang berjudul Gloomy Sunday. Lagu tersebut kemudian dijadikan irama musik oleh Rezsoe Seres dan rekaman lagu itu langsung meledak. Lagu itu dikarang Lazzlo untuk kekasihnya. Tetapi, kejadian buruk yang tidak diperkirakan terjadi, kekasih Lazzlo Javor mencabut nyawanya tidak lama setelah peluncuran lagu tersebut. Dan di surat berisi niat bunuh diri itu berbunyi, Gloomy Sunday.
Beberapa waktu kemudian, seorang pegawai negeri Hongaria bunuh diri dengan menembak dirinya. Mayatnya ditemukan dalam posisi menelungkup di atas kopi lirik lagu Gloomy Sunday.
Selanjutnya, seorang gadis berupaya meracuni dirinya. Ketika kepergok, lagu Gloomy Sunday masih mengalun di alat musik dalam ruangan itu.
Ada sebuah kisah lagi yang terjadi di sebuah restoran di Budapest. Seorang pemuda menembak dirinya ketika band musik di restoran itu baru saja memainkan lagu Gloomy Sunday.
Ketika tahu lagu tersebut sudah memakan banyak korban, ditambah lagi situasi yang semakin tak terkendali, pemerintah Hongaria kemudian melarang pemutaran lagu itu di tempat umum. Walau begitu, ketenaran lagu Gloomy Sunday sudah menyebar ke negara lain, dan tentunya juga menambah banyak korban. Di Inggris, lagu itu kemudian dilarang diputar BBC (British Broadcasting Channel) karena terjadi bunuh diri lagi. Beberapa tindakan bunuh diri juga dilaporkan kemudian di Amerika Serikat, namun pemerintah Amerika Serikat tidak melarang pemutaran lagu itu di negaranya.
Kalau dihitung, secara keseluruhan terjadi 200 upaya bunuh diri di seluruh dunia yang berkaitan dengan Gloomy Sunday. Di tahun 1968, pengubah Gloomy Sunday menjadi musik yang bernama Rezsoe Seres, melompat bunuh diri dari lantai delapan di sebuah bangunan. Dan akhirnya, dia tidak berhasil menulis lagu laris lainnya setelah Gloomy Sunday!
------------------------------------------------------------------------------------------------
Kurang lebih begitulah ceritanya. Setelah mendengar cerita tentang lagu itu, dan didorong oleh rasa penasaran. Aku mencoba mencari Gloomy Sunday di Google. Ternyata tidak sulit. Setelah beberapa saat mengoogling, akhirnya aku menemukan link download lagu itu dihttp://rapidlibrary.com/download_fil...my+Sunday+.mp3.
Segera kusiapkan perlengkapan standar downloadman, yaitu seperangkat Download Manager, kemudian aku mengisi berapa kode captcha, dan akhirnya muncul juga link untuk mendowload. Yokatta! Menggunakan tangan kanan, aku mengeklik tombol kiri mouse pada link tersebut, dan... seharusnya sebuah dialog box untuk menyimpan file muncul. Tapi, kotak itu tidak muncul! Yang kudapat hanyalah tulisan dari rapid*share, yang berbunyi: This file has ben removed!
Wah-wah, ada apa ini? kenapa sampai rapid*share menghapus Gloomy Sunday segala, pikirku semakin penasaran...... Udahlah.... cukup tau ceritanya aja
source: http://dunia-panas.blogspot.com/2010/06/lagu-yang-menelan-banyak-korban-nyawa.html
0 komentar:
Posting Komentar